Sunrays

Blogger Template by ThemeLib.com

Apologize Letter

Published by Iga Indah under on 18.50
Hari ini, aku diperkenankan berada dalam forum lingkaran itu lagi. Alhamdulillah masih bisa bertemu ‘bunga-bunga itu’ lagi :D

Setelah forum, aku sebenarnya ragu, mau ditabayunkan atau tidak masalah ini. Tapi kemudian aku berpikir, ini bukan saatnya ragu. Kalau tak sekarang, mau tunggu waktu berapa lama lagi? Kami harus segera kokoh kembali. Berjalan kokoh merajut ukhuwah, menebar da’wah.

Aku sadar betul, akulah yang dari awal telah melakukan kesalahan. Banyak sekali. Sangat.
Dimana aku ketika mereka butuh soerang koordinator? Dimana aku ketika mereka butuh dibimbing dan diajari? Dimana aku ketika mereka sedang sangat semangat menjalankan amanah ini? Sibuk dengan amanah lain bukan?

Tapi sungguh aku ingin kamu tau, saudariku. Aku berusaha semampuku. Berjuang sebisaku. Berakselerasi secepat yang aku bisa. Meyesuaikan kualitasku untuk berjuang membersamai kalian. Kadang jatuh, tersungkur, terbentur, luka lebam, berdarah, sakit, tapi aku tahu ini semua adalah ujian yang diberikanNya spesial buatku. Lelah memang. Karena itu aku sering membuat kesalahan. Banyak memang. Terutama padamu. Dan puncaknya adalah hari ini.

Aku takut sekali menyakiti hatimu. Bukan maksudku untuk begitu. Bukan maksudku membuatmu terpuruk, tersakiti, tersinggung,  galau, sedih, menangis.  Aku benar-benar tak berniat itu. Maafkan aku yang terlalu egois ini. Maafkan aku yang tak bisa jadi koordinator yang baik yang bisa membersamaimu selama kurang lebih 8 bulan ini. Maafkan aku yang selalu bekerja sendiri. Maafkan aku yang  mungkin tak menghargai jirih payahmu. Aku sungguh-sungguh tak bermaksud. Begitu jahat aku padamu.

Aku tahu aku punya banyak sekali kekurangan. Sangat malahan. Dan aku tahu aku berbuat banyak sekali kesalahan. Baik di departemen ‘indah’ ini maupun di amanah lain. Tapi satu hal yang ingin kukatakan. Aku bukan manusia yang sempurna, banyak melakukan kesalahan, kelalaian, keegoisan, tapi sungguh aku ingin kamu, ingin teman-teman yang lain menegurku disaat aku begitu. Sungguh ingin.

Maka dari itu, mulai saat ini, marilah kita bangkit, berjalan beriringan lagi. Tunjukan padaNya kalau langkah kita sebaris, pedang kita seayun, tangan kita bergandengan. Saling menasehati dengan ketulusan. Saling menguatkan ukhuwah kita sebagai saudari seiman. Marilah mulai saat ini kita lupakan semua hal-hal yang telah berlalu. Semoga Rabb kita senantiasa berkenan menyediakan lembaran-lembaran baru, yang kosong, putih bersih, dan belum terisi dalam buku catatan kehidupan kita di dunia ini. Agar kita bisa mengisinya dengan prestasi kita yang semata-mata tujuannya adalah Dia.

Marilah mulai sekarang kita bekerja dengan sungguh-sungguh. Mengerahkan daya dan upaya yang kita bisa. Masih ada 4 bulan. Mari kita siapkan kader-kader penerus kita. Adik-adik kita, mereka akan menjadi ‘the next’ pejuang tangguh di jalan ini. Karena itu mari satukan langkah dan hati kita. Amanah ini bukan sesuatu yang berat bila kita menjalankannya bersama.

Karena itu, pertama-tama aku mohon ampun kepadaMu ya Rabb,.. kuadukan lemahnya dayaku, kurangnya siasatku, & kehinaanku di hadapan manusia. Wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang, Engkaulah Rabb orang-orang lemah. Engkaulah Rabbku… Aku berlindung dengan cahayaMu yang menyinari segala kegelapan dan yang karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tak menurunkan murkaMu padaku… tiada daya dan kekuatan kecuali dariMu.

Dan buatmu sist… aku bukan tipe orang yang bisa berkata-kata indah. Aku bukan tipe yang bisa memilih kata-kata yang tepat dan bijak ketika berbicara. Bukan tipe yang bisa berbasa-basi dan menenangkan orang lain dengan kata-kataku. Bukan tipe yang bisa menasehati dengan kaliamat yang tepat dan di saat yang tepat.  Karena itu, maafkanlah aku yang apabila perkataanku tadi menghujam tajam menusuk hatimu. Menimbulakan bekas luka yang menyakitkanmu. Maafkalah aku yang tidak bijak ini. Karena aku sadar, aku baru belajar buat dewasa. Walaupun aku tidak mau berkata ini, tapi ‘aku tetaplah seorang remaja yang masih labil’. Mari saling mencoba mengerti, mecari tahu, seperti apa karakter orang-orang yang berada di samping kita. Agar kita senantiasa bisa membersamai langkah mereka. Inilah ujian ukhuwah kita. Mari kita lulus bersama dengan nilai raport tinggi dihadapanNya.  Semoga  kamu berkenan memaafkanku.


Ukhibuki fillah sist… J

4 comments:

Hersinta Retno mengatakan... @ 20 Mei 2011 pukul 19.32

semangat nduk! khusnudzon khusnudzon :D

NOERMA site mengatakan... @ 21 Mei 2011 pukul 13.04

:)

Noviati Wani Wibawati mengatakan... @ 22 Mei 2011 pukul 15.05

:O adekku sudah dewasa ya

chaiyo, dek kurus! tinggal sebentar lagi ^^

Iga Indah mengatakan... @ 27 Mei 2011 pukul 17.24

@sinta,mb noe : thanks :)
@mb novi : aduh jd malu,... #mahngopo
:D

Posting Komentar